Tunggalan Pilihan: Desember 2021
23 Januari
heka — "no one"; Concise — "Global Anxiety"; Maie — "Like You"; JEJA — "EVERYTHING"; Inbetweeners — "Cadence"; Matisuri, Takaotubo — "tumpul"
Sampul oleh Ikrar Waskitarana |
Berikut adalah senarai tunggalan yang dirilis sepanjang Desember 2021 pilihan redaksi suaka suara.
1. heka — "no one"
Selepas (a), Francesca Brierley rupanya belum ingin rehat untuk memuat kecemerlangannya menggubah lagu dalam kemasan yang ringan. Kini, melalui tunggalan yang dimuat sebagai keturutsertaannya dalam terbitan digital milik Fire Talk, musisi asal Italia yang kini menetap di London ini memberdayakan folk dengan struktur sederhana namun ganjil sebagai alat untuk menyampaikan ulang sebuah frasa yang terlambat ia tangkap maknanya.2. Concise — "Global Anxiety"
Meskipun mungkin minimal, manusia hampir selalu mencoba untuk menyesuaikan diri untuk dapat diterima oleh kelompok sosial tertentu. Namun, tuntutan tersebut tentu saja memberikan beban tersendiri, terlebih apabila wajah yang ditampilkan harus sedemikian rupa direka. Masalah tersebutlah yang mencoba disorot oleh duo indie pop asal Pulau Dewata ini dalam tunggalan perdana mereka.3. Maie — "Like You"
"Aku berpikir, maka aku ada"; manakah yang dapat benar-benar disebut sebagai diri—kombinasi jasad dan ruh, hanya jasad, atau justru hanya ruh? Jika yang disebutkan terakhir merupakan jawaban yang paling tepat, tidaklah salah bagi sebuah entitas abstrak untuk menyangka bahwa dirinya nyata dan hidup hanya dengan berbekalkan fakta bahwa ia dapat merenungkan eksistensinya, seperti halnya yang dialami oleh Maie.4. JEJA — "EVERYTHING"
Hidup sebagai remaja memang serba membingungkan. Namun, apakah derajat kebingungannya bakal mampu menyaingi lirik dari tunggalan pertama milik duo Jemsii dan Jaz Rowe ini? Entahlah. Atau, justru, penulisannya memang secara cermat dirancang sedemikian rupa supaya benar-benar nyata menjadi potret isi kepala remaja yang seringkali tak fokus? Tak tahu juga. Yang pasti, aransemen pop yang disuguhkan, untungnya, tak turut berantakan.5. Inbetweeners — "Cadence"
Tentu, menerjang sebuah aral yang menghadang hampir selalu membutuhkan sifat gigih yang membandel. Apalagi jika semuanya serba tak pasti—baik hadiah yang menunggu nantinya, maupun seberapa jauh lagi jarak ke hadiah tersebut. Toh, terkadang tak ada jalan kembali, sehingga yang dapat dilakukan hanyalah terus melaju. Menunggangi sepeda, rupanya, tak jauh berbeda dari menjalani hidup secara umum.6. Matisuri, Takaotubo — "tumpul"
Seperti halnya pisau, kepala yang tak terasah tak akan ada dayanya. Nahasnya, batu asahnya terkadang tak semudah itu untuk didapatkan, entah sebab memang sulit dijangkau ataupun sebab keberadaannya telah dengan sengaja disembunyikan oleh orang-orang tertentu.Seperti halnya pensil, dalam bersikap alangkah baiknya lihat-lihat situasi dan kondisi. Menjadi terlalu tajam terkadang justru berakhir hanya mengoyak kertas yang ringkih.
0 comments