Tunggalan Pilihan: Juni 2021
17 Juli
Sampul oleh Ikrar Waskitarana |
Baik hanya dimaksudkan sebagai sebuah lagu lepas maupun sebagai materi pendukung dari sebuah koleksi rekaman, mungkin saja terdapat begitu banyak tunggalan (single) yang dirilis dalam rentang waktu satu bulan. Oleh karena itu, melalui senarai ini redaksi suaka suara berusaha menyuguhkan beberapa tunggalan yang ingin disorot sebagai bahan rujukan untuk menemukan musik baru.
Berikut adalah senarai tunggalan yang dirilis sepanjang Juni 2021 pilihan redaksi suaka suara.
1. Chicha — "Denim Jeans Baby"
Pernah membayangkan sesosok pasangan yang begitu unggul sebagai dirinya sendiri secara lepas, tetapi pun turut membawa Anda merasa semakin sempurna karena bisa berdampingan dengannya selama hidup? Jika jawabannya iya, mungkin tunggalan anyar dari Farisha Aqilah—yang pop dream alih-alih kembali rok surf—ini merupakan pengejawantahan audio yang tepat atas angan-angan tersebut.— Adrian Surya
2. Valley — "SOCIETY"
Merupa palsu demi mendongkrak gaya hidup dan menjadi intoleran demi meroketkan popularitas jelas-jelas merupakan pertunjukan yang melelahkan, apalagi jika pada akhirnya mimik tersebut menggerogoti pikiran dan meracuninya. Kekhawatiran yang begitu nyata akan masalah ini lantas mendorong kelompok asal Kanada berikut untuk menjadikannya pokok utama dalam tunggalan anyar mereka: sebuah tembang pop indie bertempo cepat yang, meskipun kurang selaras dengan sentimen dalam liriknya, masih mampu digunakan sebagai sarana melepas penat dari tuntutan hidup yang tak berujung.— Sifa Fauziah
3. Kelsea Ballerini, LANY — "I Quit Drinking"
Meski melabeli dirinya sebagai penyanyi country, jika menengok album penuh ketiganya dan hasil bahu-membahunya dengan The Chainsmokers pula Halsey, Kelsea nampaknya tak terlalu kewalahan jika harus keluar dari pakem guna menjelajahi gaya musik yang cenderung lebih pop. Lagipula, sejak awal kemunculannya, musik Kelsea memang tak pernah sepenuhnya country. Balada sentimental gotong royongnya dengan rombongan pop indie LANY ini pun menjadi kesempatan lain yang membuktikan pendapat tersebut.— Sifa Fauziah
4. Sol Ara — "Bad New Day"
Rumusan musikal baru? Mungkin. Penegasan arah? Juga mungkin. Entah apa alasannya, tetapi tunggalan pertama Sapphira Singgih sebagai Sol Ara, alias baru yang dikenakan oleh penyanyi kelahiran Jakarta ini, merupakan perkenalan ulang yang berandang dan benderang. Instrumentasi basnya memberikan identitas yang tebal dan mencolok, yang pantas kalau-kalau memang akan diteruskan sebagai watak dari proyek ini.— Adrian Surya
5. Pom Pom Squad — "Crying"
Ketimbang mengepos twit sedih dan depresif di situs mikroblog yang satu itu guna menjadikannya sebuah konten, Mia Berrin lebih memilih untuk menjadikan kesenduannya sebagai pokok dari sebuah lagu—meskipun menurutnya langkah ini juga tak mampu menjadi pengganti terapi dan medikasi. Namun, alih-alih kembali membungkusnya sebagai tembang grunge, khusus untuk tunggalan yang satu ini Pom Pom Squad sementara disulap menjadi orkes rok balada.— Adrian Surya
6. Marion Jola, Danilla, Ramengvrl — "Don't Touch Me"
Silang lingkaran, silang gaya musik, atau mungkin silang pengaruh? Entahlah, yang ingin diharapkan dari kolaborasi ini sama membingungkannya dengan hasil padu padan tiap bagan yang dimuatnya, baik secara musikal maupun lirikal—transisinya tak mulus, yang ingin dimaksudkan pun kabur. Yah, mungkin memang tak selamanya pekerjaan tambal sulam menghasilkan sesuatu yang secara estetis memuaskan banyak orang.— Adrian Surya
7. Del Water Gap — "Hurting Kind"
Tak ingin kehilangan seseorang tetapi juga butuh ruang dan waktu untuk menyendiri menjadi persoalan pelik dalam suatu hubungan. Situasi rumit tersebut lantas berusaha digambarkan oleh Holden Jaffe melalui riff gitar nyaring yang ditimpali pukulan berat drum dalam tunggalan dari album penuh perdananya yang akan dirilis pada 8 Oktober via Mom + Pop Music ini.— Sifa Fauziah
8. Jeremy Zucker — "18"
Bagaimana rasanya jadi remaja laki-laki lugu nan kikuk yang jatuh cinta dengan senior perempuan yang supel dan populer di sekolah? Penuh tantangan? Tentu. Berkomitmen? Belum pasti. Dibantu oleh Quinn XCII dan ayokay, tunggalan anyar dari penyanyi/penulis lagu yang satu ini seolah-olah memang diperuntukkan sebagai lagu tema untuk merayakan cinta pertama, patah hati, dan semua kekacauan di antaranya.— Sifa Fauziah
9. Viji — "Suck It"
Ya, ya, Vanilla Jenner, kamu adalah cewek paling badung yang tak terlalu mempermasalahkan suatu hubungan asmara yang beracun sebab terlalu sibuk balas dendam. Dibundel dengan rok alternatif penuh semangat muda-mudi pun hampir-hampir tak menyelamatkan lagu ini dari pakem yang monoton, tapi untungnya olah vokal dan olah komposisi yang kamu suguhkan berhasil memulasnya menjadi cukup menarik.— Adrian Surya
10. Yves Tumor — "Jackie"
Sederhananya, "Jackie" merupakan sebuah kdiung patah hati. Sederhananya, pula, tunggalan solo—pertama setelah satu-dua kolaborasi selepas Heaven to a Tortured Mind—anyar dari musisi eksperimental yang agak misterius ini merupakan sebuah tembang rok glam yang disandingkan bersama tetabuhan drum sintetis, yang turut diberi sebercak warna rok psikedelik.— Adrian Surya
11. King Woman — "Morning Star"
Sebuah balada mungkin saja ditulis dengan mengangkat figur orang terdekat yang memberikan kasih sayang tak terhingga seperti ibu, tempat tumbuh dewasa yang menyisakan kenangan sentimental seperti desa asal, maupun sosok agung yang kisahnya memberikan inspirasi seperti... Lucifer? Yah, tentu terserah si seniman, dan kali ini Kristina Esfandiari memilih untuk membungkusnya dalam alunan metal doom yang berkabut.— Adrian Surya
Chicha — "Denim Jeans Baby"; Valley — "SOCIETY"; Kelsea Ballerini, LANY — "I Quit Drinking"; Sol Ara — "Bad New Day"; Pom Pom Squad — "Crying"; Marion Jola, Danilla, Ramengvrl — "Don't Touch Me"; Del Water Gap — "Hurting Kind"; Jeremy Zucker — "18"; Viji — "Suck It"; Yves Tumor — "Jackie"; King Woman — "Morning Star"
0 comments