Rilisan Menawan: Juni 2021

30 Juli

Cayenne — Cayenne; hara — Kenduri; Squirrel Flower — Planet (i); Pom Pom Squad — Death of a Cheerleader; Automation — In Motion
Rilisan Menawan: Juni 2021
Sampul oleh Ikrar Waskitarana
Di penghujung Juli ini, kami memilih album, album mini, dan EP yang dirilis pada Juni dan menarik perhatian kami. Senarai yang mungkin dapat Anda gunakan sebagai rekomendasi dalam menemukan musik-musik baru berikut adalah hasilnya.

1. Cayenne — Cayenne

Meninggalkan Raphael Ong seorang diri, Celine Autumn memboyong Jared Lim untuk bertamasya menengok gaya musik lain yang jauh—agak—dari rok kamar tidur tipikal khas Sobs. Melalui EP perdananya sebagai Cayenne, gadis yang kerap mengisi laman kecantikan dan mode ini menyajikan empat buah nomor yang berhasil terdengar layaknya tembang TikTok menjengkelkan.



2. hara — Kenduri

Rara Sekar lagi. Pop folk lagi. Tapi, yah, setidaknya ada palet rasa baru yang ditawarkan.

Dalam pengejawantahan tahapan hidupnya yang kiwari, separuh dari Banda Neira—dulunya—dan sepertiga dari Daramuda—juga dulunya—ini kini menyanyikan salah satu hal yang membuatnya merasa mampu menikmati hidup sepenuhnya: berkebun. Merupa sebagai hara, ia menjadikan aktivitas favoritnya itu sebagai pusat pengandaian semua pokok lagu, menyandingkannya dengan kebisaannya memainkan gitar—yang tidak terlalu mengejutkan—membungkusnya bersama dengan ambiens yang alami pula yang sintetis, dan menghasilkan kumpulan kidung yang lebih spesifik pula personal.



3. Squirrel Flower — Planet (i)

Yah, tentu, folk saja sudah merupakan sarana yang cukup baik untuk menyanyikan seluruh isi hati. Namun, bagaimana kalau ia tak mampu menggambarkan garangnya kecamuk di dada?

Ingin membebaskan diri dari keterbatasan tersebut, Ella Williams tak sungkan mendobrak ruang sempit dari gaya musik yang satu itu. Baginya, sesekali menyerong ke grunge hingga bahkan sludge metal bukanlah sebuah dosa, jika memang itu dapat memberikan perwujudan yang paling nyata dari perasaannya.



4. Pom Pom Squad — Death of a Cheerleader

Disambut secara akrab dengan rok alternatif, dibanting ke sedu sedan dengan rok balada, lalu disuntik jadi gila dengan grunge dan punk asal tancap; menelusuri pribadi Mia Berrin nampaknya serupa dengan naik kereta luncur yang jalurnya menanjak dan melandai seenak udel. Yah, mungkin kumpulan yang terdiri lagu-lagu berbeda yang dikepul selama proses tumbuh dewasa dan dibiarkan berserakan tatananya memang akan terasa layaknya ayunan emosi yang ekstrim.



5. Automation — In Motion

Pernah merasa bosan mendengarkan orang mengoceh panjang lebar mengenai perkembangan iptek dan bagaimana itu semua berakhir menjadi pisau bermata dua? Bagaimana kalau esai tersebut diorasikan secara lesu dan disandingkan dengan formula musik repetitif yang ditata memuncak perlahan khas pascarok? Lebih menyegarkan atau justru lebih memuakkan? Coba dengar olahan Lennon Gallagher—iya, benar, anak musisi yang itu—dan kawan-kawannya ini untuk merasakannya.



Baca Pula

0 comments