Whitenoir — Feed Me (Ulasan)

11 November

Sedih. Saat saya mem-publish tulisan ini, Helmi (gitaris) sudah keluar badan Whitenoir.

Grunge tidak terlalu jauh dari saya. Saat saya masih duduk di Sekolah Dasarpun, Ayah saya telah memperdengarkan Nevermind dari Nirvana, melalui pemutar kaset di rumah maupun yang berada di dalam mobil. Selepas Sekolah Dasar. Saya baru mulai kembali mendengarkan grunge melalui The Teenage Kissers (Jepang). Disusul oleh Great Grandpa (Nashville), Remissa (Malang), dan Soundgrass (Semarang).

Gambar 1. Sampul album Feed Me

Bisa dibilang saya tidak jatuh hati pada pandangan pertama terhadap Whitenoir. Video musik dari “Sub District” tidak cukup kuat menarik minat saya untuk mendengarkan mereka kembali di lain hari. Mereka memainkan sentuhan grunge namun saya belum merasa tersentuh.

Tidak lama berselang dan saya kembali menemukan artikel mereka dalam The Display. Artikel terebut memuat tentang video lirik dari “Help Me Sleep”. Seketika itu, tepat pada momen itu, maka tiba-tiba saya luluh. Saya pun mencoba mendengarkan EP mereka secara utuh dan jatuh hati. Feed Me dengan indahnya melaju di tengah indie pop yang saya dengarkan pada masa itu. “Saya harus punya EP mereka”, pikir saya mengikrarkan tekad.

Gambar 2. Rilisan Feed Me dalam berbagai format (Dok. pribadi)

Terdapat kabar bahwa mereka merilis EP mereka pada Record Store Day 2017. Dan saat saya membaca informasi tersebut, sayangnya Record Store Day telah berlalu. Saat menelusuri Instagram mereka, EP mereka kabarnya telah terdistribusikan ke salah satu record store di Tangerang. Dan itu menjadi awal obsesi saya terhadap Feed Me. Semoga di album penuh nanti, mereka meluluhkan saya kembali.

・・・

Sila cek Video Lirik “Help Me Sleep” di bawah.


Baca Pula

0 comments