Talun Awan — Anakto (Ulasan)
17 November
Anakto merupakan sebuah EP rock-etnik-eksperimental yang megah.
Sialnya, saya termasuk ke dalam jajaran orang yang terlambat untuk menggali dan menemukannya. Nama Talun Awan pertama kali terdengar pada saat gelaran Record Store Day 2018, namun pun tidak terkulik sampai dengan beberapa waktu setelahnya.

![]() |
Gambar 1. CD Anakto (Dok. Sindensanen Records) |
Pada saat akhirnya mendengarkan “Loba”, sebuah track sarat kritik terhadap individu yang tunduk pada harta, saya merasa terkesima. Musik pada “Loba” sangat menarik: gitar berdistorsi tebal yang terkadang meraung, drum yang memberikan kesan tribal, serta vokal yang dilepas mengawang. Selain hal-hal tersebut, yang patut dicatat dari lagu ini adalah komposisinya yang tidak lazim, namun menawan hati.

![]() |
Gambar 2. Salah satu halaman Zine “Loba” (Dok. pribadi) |
Ramuan komposisi tak lazim dalam Anakto semakin kentara dalam dua nomor instrumental di dalamnya, yakni “Utara” dan “5 ke 6”. “Utara” terdengar seperti sebuah sample yang diputar tidak tepat pada temponya dan akhirnya memuncak pada pekikan yang menakutkan, sedangkan “5 ke 6” terdengar dibangun perlahan dan terdengar layaknya sebuah jamming yang berhasil.

![]() |
Gambar 3. Patch “Utara” yang mengerikan |
0 comments