My Chemical Romance — Three Cheers for Sweet Revenge (Ulasan)
11 November
Terima kasih untuk bisa AndaMinggu ini, saya sedang duduk di meja kerja saya, mengaktifkan shuffle pada telepon pintar saya, untuk kemudian mendengarkan salah satu lagu pada album ini diputar. Seketika itu juga saya berpikir, “Hei, album ini tidak pernah hilang dari library di setiap music player saya.” Selama sekitar dua belas tahun semenjak saya mulai mengetahui album ini.
Gambar 1. Sampul album Three Cheers for Sweet Revenge |
Saya mulai mendengarkan album ini semenjak Sekolah Menengah Pertama. Di saat dimana video klip “Helena” diputar di MTV Indonesia, di titik di mana musik mereka sangat relevan dengan keadaan saya. Anda tahu? Hal-hal yang berkaitan dengan emo. Saya masih ingat mendengarkan “The Ghost of You” dan seketika kamar saya menjadi kelabu. Bahkan saya merasa belum pernah bangkit sampai saat ini, karena “I’m Not Okay” ever since dan album ini dapat membantu saya bertahan selama bertahun-tahun.
Track-track dalam album ini menawarkan kesedihan, kekalutan, kemarahan, kekesalan, rasa kehilangan, dan keputusasaan yang sama. Itu, dan bagaimana mereka mempresentasikannya dengan sebagian besar agresif membuat saya jatuh cinta pada album ini secara keseluruhan. Headbang sembari menangis dalam hati.
Beberapa track dalam album ini pun menawarkan suasana wild wild west. Baik dikarenakan lirik maupun sound dari track tersebut. Sebut saja “You Know What They Do To Guys Like Us In Prison”, “Hang ’em High”, dan “I Never Told You What I Do For A Living”.
“Helena” menjadi pembuka album ini. Lagu ini saya perbincangkan bersama teman saya di kelas dua SMP, karena kami heran kenapa lagu sedih malah dibawakan dengan agresif. Toh, nyatanya saya dan teman saya tersebut hampir membawakan lagu ini. Hampir, karena saya tolak dengan pemikiran bahwa akan banyak band lain yang turut membawakannya. Sangat menyesal karena sejak saat itu saya belum pernah bermain dalam band lagi.
“Give ’em Hell, Kid” dan “Thank You for The Venom” adalah duo agresif. “Thank You for The Venom” bahkan saya gunakan sebagai teman bersedih saat mendengar kabar bubar mereka. Yang membuat saya cukup terpukul adalah karena saya mendengar kabar itu setelah membeli CD The Black Parade. Kebetulan yang menyakitkan dan untuk itu saya menuangkannya dalam bentuk fan-art.

Gambar 2. Artwork saya saat mereka bubar |
“It’s Not A Fashion Statement, It’s A Fucking Deathwish” dan “I Never Told You What I Do For A Living” adalah duo kehancuran. Sama-sama suram dan “And never again, and never again/They gave us two shots to the back of the head and we’re all dead now” adalah penutup yang sempurna. Rasanya seperti melepaskan amarah dan mulai menyerah dengan lega.
0 comments